Perkuat Ilmu Manajerial Pesantren Bagi Mahasiswa, MD Gelar Pelatihan Manajemen Dakwah Partisipatoris Pesantren

Blog Single

Guna memperkuat ilmu manajerial pesantren bagi mahasiswa, Program Studi Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus menggelar workshop vokasi dengan tema "Pelatihan Manajemen Dakwah Partisipatoris Pesantren untuk Transformasi Sosial", Senin (20/5/2024). 
Bertempat di Aula lantai 3 Gedung Rektorat, kegiatan ini dihadiri oleh Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si., Kaprodi MD, Dr. H. Ahmad Shofi Muhyiddin, Lc., M.Si., Sekprodi MD, Ahmad Nafi', M.Pd., beserta dosen FDKI, mahasiswa MD, dan tamu undangan.

Dengan menghadirkan Narasumber Prof. Dr. Ilyya Muhsin, S.H.I, M.Si, dan Dr. KH. Muhammad Hanif, M.Hum, kegiatan ini dimoderatori oleh Wahyu Khoiruz Zaman, M.S.I.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kudus mengatakan bahwa pelaksanaan workshop vokasi ini sangat penting, khususnya bagi mahasiswa Manajemen Dakwah semester 6.

“Kegiatan workshop vokasi ini sangat penting bagi mahasiswa prodi MD untuk mendapatkan bekal ilmu dan kemampuan tentang manajerial di lingkungan pesantren,” kata Rektor.

Lebih lanjut Rektor IAIN Kudus juga menjelaskan kepada mahasiswa MD, bahwa prodi manajemen dakwah memiliki kerjasama untuk menyelenggarakan sertifikasi pembimbing haji dan umrah yang bekerjasama dengan Dirjen PHU Kemenag RI “ini menjadi keunggulan prodi manajemen dakwah," ucapnya.

Dalam workshop vokasi ini, narasumber pertama, Dr. KH. Muhammad Hanif, M.Hum. atau yang akrab dipanggil Gus Hanif menjelaskan tentang pengelolaan pesantren sesuai dengan prinsip manajemen partisipatoris. 

"Program yang ada di pesantren harus dijalankan sesuai dengan prinsip manajemen sehingga pemetaan, perencanaan, hingga kontrol harus dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif dari stakeholder," katanya.

Gus Hanif juga menekankan bahwa fungsi pesantren sebagai sarana pendidikan, sarana dakwah dan pemberdayaan masyarakat yang tertuang dalam UU No.18 tahun 2019 tentang pesantren. 

Senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh Gus Hanif, Prof. Dr. Ilyya Muhsin, S.H.I., M.Si. sebagai narasumber kedua juga menjelaskan tentang penggunaan dakwah partisipatoris oleh pesantren.

"Mahasiswa MD mempunyai tugas penting agar bisa melakukan pendampingan sebagai bentuk partisipasi untuk pengembangan pesantren," terangnya.

Pesantren mempunyai pengaruh besar terhadap negara kesatuan Indonesia. Banyak tokoh di Indonesia yang dihasilkan dari pesantren.

"Dengan adanya tokoh-tokoh negara yang berasal dari lingkungan pesantren, membuktikan bahwa partisipasi pesantren dalam memajukan Indonesia sangatlah besar," pungkas Guru Besar dalam bidang Sosiologi Islam ini.

Share this Post1:

Galeri Photo